Tuesday, December 6, 2022

Langit Kelabu

Mentari enggan menampakkan dirinya 
Berlari merunduk redup sinarnya 
Sembunyi di balik awan yang menjingga
Memanggil rembulan tuk menggantikan tahtanya 

Rembulan pun perlahan datang 
Seolah takut ada yang menghadang
Disembunyikannya senyum di balik kelam
Gemetar dikoyak dinginnya malam

Sang bidadari termenung hatinya murung
Sekujur  kulit serasa terbakar
Tapi dalam tubuh menggil menahan dingin
Karna keegoan tak mau mengerti jasad diri

Mana bisa ku berharap pelangi
Sedang langit masih berduka
Air matanya menghujam luka
Isak tangisnya menggetarkan jiwa

Dan kini....
Kau hanya membisu seolah tak mau mengerti
Bahwa ada hati yang selalu menanti
Berharap kau kembali bersama pelangi
Memberi warna dalam disetiap mimpi

Seperti pagi merintik berharap hadirnya mentari
Mungkinkah rintiknya meninggalkan basah
Dan basahnya melupakan dingin?
Biarlah mentari menjawab semuanya









Continue reading Langit Kelabu

Monday, November 21, 2022

Selamat Pagi Bidadari 2

Selamat pagi bidadariku
Bukalah netramu 
Lihatlah mentari siap menyambutmu
Cahayanya merona menanti kehadiranmu

Selamat pagi bidadariku...
Bukalah telingamu
Dengarlah kicauan indah burung kenari
Mendendangkan nyanyian pagi

Selamat pagi bidadari...
Bukalah kepiluan yang menyelimuti hatimu
Agar kau rasakan segarnya angin rindu
Yang ku hembuskan kepadamu

Selamat pagi bidadari....
Beranjaklah dari tempat tidurmu
Siramilah bunga bunga rindu
Yang tumbuh di Taman hati

Selamat pagi bidadari....
Langkahkanlah kakimu...
Jadikan setiap tapak jalanmu
Kenangan indah bersamaku

Selamat pagi bidadari...

Basuhlah raut wajahmu yang sendu
Dengan air dari mata air lubuk hatiku
Supaya kau tahu
Yang selalu mengambang di sana adalah wajahmu

Selamat pagi bidadari....

basuhlah kedua tanganmu
Dan ingkatlah kalo dibalik tangan mungilmu
Ada tanganku yang akan slalu merengkuhmu 
disaat kau letih dan layu

Segera kau basuh pula kakimu
Supaya kau tahu ada aku 
yang memakaikan sepatu kakimu
Supaya kau bisa berdiri dan berlari
Mengejar mimpi yang tersimpan dihati

Selamat pagi bidadariku
Siramilah sekujur tubuhmu
Dengan air bunga tujuh rupa
Yang kubawa dari taman Sukma
Continue reading Selamat Pagi Bidadari 2

Monday, November 7, 2022

,

Pantun Tema Persatuan

Pergi ke pasar dengan sepeda
Beli sayur dimakan angsa 
Walaupun kita berbeda beda
Tapi tetap satu bangsa

Pulau sumatera kalimantan
Pulau jawa padat penduduknya
Walau banyak perdebatan
Tetap sama tujuannya


Kota sabang diujung barat
Kota meraoke diujung timur
Indonesia  memang hebat 
Gemah ripah adil makmur


Burung nuri diatas cemara
Ujung barat berwarna jingga
Demi bangsa demi negara
Rela berkorban jjiwa raga
Continue reading Pantun Tema Persatuan

Sunday, November 6, 2022

Thursday, November 3, 2022

,

CINTA DIBALIK LOGIKA

Biarlah cinta berkelana
Diantara dua sukma yang dirundung rasa
Tak peduli walau raga tak bersama
Hadir begitu saja menepis semua logika

Biarkan sukma bercengkrama
Mencurahkan rasa yang tak bisa dimengerti
Mungkin saja hanya menjadi mimpi
Atau hanya tersimpan dihati
Karna raga tak menyetujui


Tentu saja rindu kan menderu
Karna sukma sudah menyatu
Namun raga masih tersipu
Dibalik logika yang tak peduli rasa
Karana tak mungkin lagi sama
Walau sukma dirundung rasa yang sama

Biarlah.... 
Biarkan saja cinta berkelana
Sejauh rasa mampu mendera
Sukma sukma dalam raga yang tak lagi sama




Continue reading CINTA DIBALIK LOGIKA
,

ASA DALAM MIMPI



Untukmu yang sempat hadir dalam mimpi
Tetaplah singgah dalam lelapku
Temani dalam sepiku 
menepis kelam dalam sunyi

Walau asa yang tak pernah pasti
Ijinkan aku rengkuh jiwa mungilmu
Biar kudekap erat tubuhmu
Dan kucumbui bayangmu 
dengan rasa yang tak lagi kumengerti

Biarlah aku dan dirimu tenggelam dalam rasa
Yang memang sama
Sama sama tak bisa dimengerti
Yang hadir begitu saja
Tanpa pedui apa dan siapa

Di atas mimpi aku menaruh asa
Padamu yang sempat singgah dalam lelapku
Walalu kutahu ini tak biasa
Mungkin saja asaku kan nyata

Dan.... 
Kubiarkan kita terlelap dalam mimpi dan rasa yang sama
Sampai nanti terbangun
Entah karena ayam berkokok
Atau matahari yang menampar kita

Continue reading ASA DALAM MIMPI
,

SELAMAT PAGI BIDADARI

Selamat pagi bidadari
Semoga aku masih bisa melihat senyummu lagi
Setelah semalam senyummu kau habiskan 
Bersama kurcaci kurcaci sepi

Selamat pagi bidadari...
Semoga aku masih bisa melihat canda tawamu
Setelah semalam kau habiskan 
bersama riangnya binatang malam

Selamat pagi bidadari...
Semoga aku masih bisa melihatmu bahagia
Setelah semalam kau habiskan 
Bersama temaram sang rembulan

Selamat pagi bidadari
Semoga kini kau bisa kembali 
Singgah di hati dan takkan kemana lagi
Setelah semalam biarkan ku sendiri
Disekap dalam sepi 
Dihantam dikoyak sunyi

Selamat pagi bidadari...
Aku lunglai melawan rasa
Yang aku sendiri tak mampu melogika
Melawan Benci dan kecewa 

Selamat pagi bidadari...
Mungkinkah pagi ini
Aku bermandikan pelangi
Bersamamu ditaman hati

Selamat pagi bidadari....
Di sini...
aku menanti...

30/09/22

Continue reading SELAMAT PAGI BIDADARI
,

ENGKAU MASIH BIDADARI





Sampai detik ini hari ini
Bulan ini dan tahun ini
Walau September telah pergi
Walau mendung menyemuti pagi

Walau noda laku sempat mengotori
Walau belati kata menyayat hati
Sulit bagiku menghapusmu dari hati
Sampai kini engkau masih bidadari

Entahlah apa namanya rasa ini
Rasa benci ketika ada yang kau tutupi
Tapi sunyi ketika kucoba pergi
Ada kecewa saat janji ternodai
Pun iba melihat air mata menetes di pipi

Engkau masih saja bidadari
Yang  singgah dalam hati
Begitu dalam dan kuat mematri
Dan tak bisa kulepas lagi

Kau benar benar menjelma menjadi bidadari
Yang tak mungkin kutingal pergi
Biarkanmu sendiri menanti matahari
Agar pelangi hadir kembali
Setelah hujan sore ini

Disudut waktu aku tak mengerti
Entah apa yang telah terjadi
Engkau atau aku yang menusuk duri
Kita sama sama tersakiti

Dan aku tak mampu lagi menahan diri
Rintih hati tak mungkin kupendam sendiri
Karna rasa yang tak bisa dipungkiri
Hatiku masih memanggilmu saat ini 

Bidadari....
Biarkan aku segera kembali
Mengusap air mata yang tumpah di pipi
Sebagai bukti
Bahwa aku masih peduli

Ijinkan ku kembali menemani
Bukan hanya sebatas mimpi
Dalam hatimu yang suci
Sampai waktu yang tak pasti
Continue reading ENGKAU MASIH BIDADARI
,

LELAHMU



Lelahmu

Sayang.....
Bila secangkir kopiku 
Sudah tak sanggup lagi 
Mengaliri ladang hati 
Dan mata kepala tak mampu lagi terjaga
Disitulah raga mau tak mau harus mengikuti jiwa

Sayang....
Tak usah lagi kau tunggu aku
Apalagi mengelus kaki jiwamu
Karna kita sama sama penat
Menjadi pelayan dunia yang tak pernah tamat

Sayang...
Kutahu penatmu lebih berat
Dari pagi sebelum mentari
Kau harus menyiasati si buah hati
Belum lagi kalau ku minta pelangi
Bertambahlah tugasmu lebih berat lagi

Masih dalam pagi
Saat mentari baru saja menyelinap 
Dibalik pohon mahoni
Kau sudah harus pergi 
menuangkan asa para pemimpi

Sayang....
Matahari sudah di ubun ubun
Membakar seisi kepala
Namun kau tetap dengan senyuman khas
Yang manja dan menggoda 
"Waalaikum salam ......"
Sambut aku yang sudah separuh daya
Ah....serasa oase digurun sahara

Dan Kau kembali lagi menyiasati 
Agar supaya si buah hati
Punya lebih banyak lagi mimpi
Tak sepertiku, mimpi saja sudah tak bernyali

Setelah matahari lelah dengan pagi
       Dengan siang, dan dengan senjanya
Kau masih terjaga walau dengan tenaga yang tersisa 
Seringkali pelangi Kau tawarkan juga
Entah sungguhan atau basa basi saja

Ah ..mengingat laku hari ini saja
Mataku jadi malu bila tak terjaga
Sayang ...
Biarlah aku pijat kaki jiwa dan raga  
Sambil kuceritakan tentang elang dan gagak
Supaya esok kaikimu bisa kuat berjejak 









Continue reading LELAHMU

Wednesday, November 2, 2022

,

KOPI KEHIDUPAN

 Kopi Kehidupan


Kuambil sesendok gula
Dari manisnya asa yang kugantungkan padamu
Dan sepahit kopi dari masa laluku
Lalu kutuangkan panasnya air dari tungku rindu yang menderu
Kuaduk perlahan dan perlahan
Dengan sisa ketekunan dan kesabaran
Agar pahitnya menjadi harapan
Menyatu dalam nikmatnya kehidupan
Kuhirup aromanya begitu dalam
Wanginya mengusir anganku yang kelam
menyelimuti hati yang hampir mati
Tertusuk duri caci maki
Perlahan kusruput kopi masa lalu
Begitu pahit dan kelam
Kuteguk nikmatnya pahit manis dunia
Bersamamu yg slalu ada
Continue reading KOPI KEHIDUPAN
,

CINTA KOPI

 Cinta Kopi


Jangan pernah tanyakan kenapa
Tentang secangkir kopi yang kunikmati
Bukan Karena legitnya gula
Apalagi hitam dan pahitnya
Seperti secangkir kopi
Aku mencintaimu
Jangan tanyakan mengapa
Karna memang rumit bagiku melogika
Bukan karena manisnya senyummu
Aku mencinta
Bukan pula karna indah parasmu
Ataupun gemulai lakumu
Jiwaku merindu
Tapi karna hatiku yang memilihmu
Ketika mata menatapmu
Jantung berdegub darah membuncah
Hatiku berbisik separuh dariku adalah dirimu
Continue reading CINTA KOPI
,

SECANGKIR KOPI

 Secangkir Kopi


Seperti kopi yang kau suguhkan hari ini
Begitu kental dan nikmat terasa
Mungkin memang seleraku sudah kau mengerti
Atau mungkin memang memang hati kita sama
Kau racik pahitnya kopi
dan satu sendok manisnya gula
Lalu jemarimu menari manja
disudut cangkir keramik coklat muda
pahit dan manis entah kemana
yang tersisa hanya nikmatnya saja
Begitu juga aku dengan mu saat ini
Mungkin karna kita sama sama mengerti
Walau takterucap kata pasti
Takpula terikat janji
Pahitnya air matamu
Dan manisnya senyummu
Ku racik dalam secangkir rindu
Terimakasih sayang....
Setidaknya untuk kopi hari ini
Continue reading SECANGKIR KOPI
,

AKU DAN KAMU

 

Aku dan Kamu

Sayang....
Ijinkan aku mengecup keningmu
Yang slalu kau gunakan bersimpuh
Merendah pada sang pemberi berkah
Agar aku bisa tahu begitu rendahnya aku tanpamu
Dan biarkan aku menatap matamu
Yang begitu terang memancar
Cahayanya menembus ruang
Rasa dan logika
Sebelum hati memaknai
sebelum bibir berbisik
Kau jawab segala tanya
Sayang....
Ijinkan pula aku mencium bibirmu
Bukan sebatas syahwat yang menjerat
Melaian lantunan ayat ayat cinta
Yang kau dendang dimalam sepertiga
Sayang....
Ijinkan aku mendekap tubuhmu
Agar kau tahu
bahwa degub jantung kita sama
Agar kau tahu nafasku menyuarakan namamu
Agar kau tahu bahwa separuh jiwaku
Adalah jiwamu pula
Dan kita sama sama tahu
Bahwa aku dan kamu adalah satu
Continue reading AKU DAN KAMU
,

MENCINTAIMU

 Mencintaimu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana saja
Tak seperti fajar yang merona
Tak seperti pagi yang mencerah
Tak seperti senja yang menjingga
Tak seperti malam yang gemintang
Tak perlu kupenuhi laman media dengan fatamorgana
Tak perlu pula untaian kata tuk merajut makna
Untuk ungkapkan semua rasa
Karena cinta adalah rasa
Yang mungkin tak dimengerti oleh semua
Ketika matamu memasung raga
Ketika senyummu menggugah Sukma
Ketika tetesan air mata membuka lara
Disanalah rasaku bergelora
Cukuplah engkau yang rasa
Degub jantungku yang menggema
Cukuplah engkau yang mendengar
Jika setiap nafasku memanggil namamu
Cukuplah engkau yang tahu
Dalamnya hati mencintamu
Biarlah rasa bersemayam
Dalam taman Sukma yang diam
Menyatu dalam balutan rindu
Mengelora dalam bahagia
Menggenggam takdir sang pencipta
Continue reading MENCINTAIMU
,

RINDU PELANGI

 Rindu Pelangi

Seperti angin yang berhembus sore ini
Tiba tiba lenyap begitu saja...
Sejenak merontokkan dedaunan rindu yang menguning
Menggugurkan serbuk sari bunga bunga rantau
Menempel pada putik putik senja
Aku terdiam menatap pelangi kenangan
Merahnya olokan manja dalam ruang tempa
Kuningnya canda tawa tersaji pada menu sarapan pagi
Kelabunya rindu disudut kamar satu tuju
Telah membiru menjadi gumpalan rindu
Kini.....
Aku hanya termangun menatap langit jingga
Meratapi jiwa yang lara
Karna sepi menguliti sekujur raga
Tinggallah rindu bersemayam dalam hampa
Oh....andai saja...
Waktu bisa kuputar kembali
Pasti kan kugenggam pelangi
Kutempakan dalam palung hati
Hingga logika tak sanggup lagi mengerti
Train, 16/09/22
Continue reading RINDU PELANGI