Bahasa Indonesia dalam perkembangannya selalu membuka diri pada masuknya unsur-unsur dari bahasa asing. Dengan catatan, unsur-unsur tersebut memang betul-betul diperlukan dan tidak dijumpai padanya dalam bahasa Indonesia. Hal itu menyebabkan bahasa Indonesia menjadi dinamis, modern, tetapi tidak meninggalkan identitas nasionalnya. Seperti halnya imbuhan-imbuhan baru yang muncul dapat memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Ada dua hal yang berkenaan dengan masalah pembentukan kata (dan imbuhan)
yaitu:
- Digunakannya sejumlah kata asli Indonesia sebagai sarana pembentukan kata baru. Misalnya kata: alih, aneka, antar, anti, baku, maha, serba, tata.
- Digunakannya sejumlah imbuhan dari bahasa asing, yang pada mulanya diserap beserta kata asingnya secara utuh, dalam pembentukan kata-kata baru. Imbuhan asing itu misalnya: eka, eks, ekstra, intra, isme, kontra, non, man, wan, wati, panca, pra, pro, purna, semi, super, dan lain-lain.
Berikut beberapa contoh imbuhan serapan asing yang sudah melekat pada
bentuk lain.
1. a-, an-, ab-, in- yang bermakna 'tidak'
- amoral = tidak normal
- aneka warna = tidak satu warna (ekawarna: satu warna)
- abnormal = tidak normal
- intransitif = tidak transitif
2. pra- yang bermakna 'sebelum'
- prasejarah = sebelum sejarah
- prajabatan = sebelum mendapat jabatan
- prasekolah = sebelum bersekolah
3. anti- yang berarti 'bertentangan dengan, melawan, menentang, memusuhi'
- antibandit = menentang bandit
- antipeluru = tidak tembus peluru
4. non- yang berarti 'tidak/bukan'
- nonagresi = tidak tembus peluru
- nonformal = tidak resmi
5. pasca- yang berarti 'sudah'
- pascapanen = sesudah panen
- pascasarjana = sesudah sarj ana
6. sub- yang berarti 'bawah, di bawah, agak, hampir'
- subbab = di bawah bab, anak bab
- subbagian = di bawah bagian
- subdirektorat = di bawah direktorat yang dipimpin oleh seorang kepala
7. swa- yang berarti 'sendiri'
- swakarya = hasil kerja sendiri
- swakelola = pengelolaan sendiri
- swadaya = pelayanan sendiri
8. tuna- yang berarti luka, rusak, kurang, tidak memiliki
- tunaaksara = tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis
- tunabusana = tidak/belum mengenal pakaian
- tunadaksa = cacat tubuh
0 comments:
Post a Comment